Getting My gubuk judi To Work

Tapi, resiko tetaplah resiko, dan di akhir menit-menit setelahnya, anak malang itu sudah terjebak. Tersudutkan di ujung koridor yang menemui akhir dengan sebuah pagar hitam tegar setinggi tiga meter yang menjulang, membayangi sang anak yang menatapnya dengan tatapan panik.

Cloud tanpa sadar mengusap kedua telapak tangannya di depan wajahnya, semua memori-memori yang telah terjadi padanya itu terasa tidak nyata. Apakah itu benar terjadi? Jika ya, maka tidak aneh dia mendapati dirinya tiba-tiba saja terdampar di…

Sebelas cahaya yang bertengger di sekitarnya merapat menuju naga itu, dan tahanan itu harus menyipitkan matanya menahan silau yang melewatinya begitu saja. Sebelas cahaya seperti bola itu berjejer dan melingkar seperti cincin raksasa, berputar mengitari naga itu.

Suara gemuruh gema terdengar keras sebelum cahaya sangat terang di ujung ruangan perlahan berubah dan mengambil rupa sesuatu yang besar, yang bersinar terang bagai seribu lampu yang dinyalakan bersamaan. Cahaya terang itu perlahan memudar dan menyisakan di tempatnya seekor Naga putih raksasa yang duduk dengan penuh kemuliaan. Naga itu memiliki ribuan berlian putih seperti cermin menghiasi tubuhnya--membentuk interval mozaik yang menyelimuti tubuhnya bagai sisik, sepasang tanduknya terbuat dari perak, dan matanya berkobar api, menjilat-jilat di sepanjang kelopaknya.

Sang pria jabrik pirang merasa sangat hangat. Ia tidak tahu ia berada dimana tapi ia bisa merasakan seseorang datang menuju arah dimana ia terbaring. Ia pun membuka mata.

Cloud menatap kaget. Seorang pria tua yang sepertinya sudah lanjut usia terlihat juga tidak siap melihatnya telah berhasil melompat keluar dari ranjang. Lelaki tua itu tanpa sadar memperbaiki topi putih yang ia pakai sembari mencuri pandang sesekali ke arah Cloud.

Cloud hanya menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha tetap tenang ketika memori itu selesai dimainkan dalam kepalanya dan /lagi-lagi/ melihat wajah seram putih. Tidak ada suara yang bisa keluar dari tenggorokannya. Keinginannya untuk berteriak terasa tercekat begitu saja dalam pita suaranya.

Cloud menggerutu tetapi justru semakin penasaran dibuatnya setelah beberapa orang keluar dari rumah dimana korban tadi dibawa, mereka menangis tersedu-sedu. Memang apa yang begitu darurat sampai gerbang itu begitu ditakuti?

Lesta justru mengatakan hal tersebut dengan santainya sembari mengambil beberapa kendi dan tempayan-tempayan read more yang dipenuhi cairan berbagai warna.

Sebuah suara tiupan terdengar dari dalam kepalanya. Sephiroth sejenak berpikir itu hanyalah kegilaannya, tetapi ketika didengarkan lebih element…

Cloud baru ingat ia berada dalam gudang. Itu berarti perkakas tajam dan biasanya digunakan untuk pertukangan biasanya ada. Semakin yakin, Cloud pun mencari lebih giat.

Angeal hanya mengangguk dan perlahan melangkah menjauh menuju kerumunan Roh-Roh lain yang menunggu dengan khawatir. Sephiroth bisa melihat Angeal melambaikan tangannya sebelum menghilang menjadi butiran-butiran cahaya putih.

Menggeram untuk kesekian kalinya, mata kuning menyala monster hitam itu pun mengeras, sehingga terlihat seperti api dalam kegelapan gua. Baju zirah dan taring kuningnya merefleksikan warna api matanya, sehingga terlihat seperti batu akik dan opal putih yang terbakar matahari, taring-taringnya pun berdecak satu sama lain ketika sang serigala membuka sedikit rahangnya untuk berbicara.

Hanya menemukan dirinya terlampau lemas. Seluruh badannya terasa sakit. Membuka mata saja terasa seperti hendak marathon ribuan mil. Ia tidak bisa membuka mata, ia merasa begitu lelah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *